Kahlil Gibran bertanya pada gurunya
Gibran : Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?
Guru : Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang
paling indah menurutmu & jangan pernah kembali ke belakang.
Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Gibran kembali dengan tangan hampa.
Lalu guru bertanya: Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga 1 pun?
Gibran : Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak
memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih
indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang
aku lihat tadi adalah yang terindah dan aku pun tak bisa kembali ke
belakang lagi!
Dengan tersenyum guru berkata:
"Ya,
itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak
akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki
tidak pernah ada, yang ada hanyalah KEIKHLASAN hati kita untuk MENERIMA
KEKURANGAN.
Marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan
hari ini adalah yg terbaik menurut Tuhan dan jangan pernah ragu, karena
kesadaran itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini
Sumber: unknown
I believe what happen in your life,what are you see in your life,who is your role model and the story you had read it could became your inspiration in your life. This blog is about my thought about inspiration Which drawn from my daily life. my twitter : @Pinz6
Jumat, 27 Juli 2012
Rabu, 25 Juli 2012
Perjalanan dan Tujuan
Perjalanan dan Tujuan
Ada seorang atlit renang pemurung, yang begitu kuat keinginannya untuk
menjadi juara Nasional, sehingga berlatih hebat seumur hidupnya. Dia
tahu menjadi juara itulah satu2nya kebahagiaan hidupnya, kesengsaraan
apapun akan dia telan demi kejuaraan itu. Pada saat paling ditunggunya
dan ia menjadi juara nasional, betapa bangga, bahagia, dan senang
hatinya. Tapi hanya dalam seminggu, sudah hilang kebahagiaan itu, dan
kembali dia jadi pemurung kembali.
Ketika SD kita ingin jadi
SMP, ketika SMP ingin jadi SMA, Ketika SMA ingin cepat2 jadi mahasiswa.
Ketika mahasiswa ingin cepat dapat kerja. Ketika kerja kita ingin cepat
berumah tangga... Pengejaran “tujuan” kehidupan yang tak akan pernah
habis. Dan setiap mencapai sesuatu sering kita juga hanya sempat
berbahagia sejenak saja, dan akan mengejar sesuatu yang baru lagi.
Beda bermain dengan bekerja adalah, saat bermain kita menikmati dan
menjalani apa yang kita lakukan tanpa “perduli” akhir dari perjalanan
itu. Seorang pemain golf hanya mendapat nilai, seorang pendaki gunung,
bahkan pulang kelelahan, seorang penyelam hanya pulang dengan kenangan
indah, bernyanyi karaoke tidak untuk dapat trophy, nonton bioskop bukan
untuk mendapatkan uang. Tidak ada “tujuan”, atau “destination”. Dan kita
bisa belajar banyak bagaimana kita bisa menikmati “perjalanan” dalam
kerja dan kehidupan kita dari bermain.
Setiap manusia selalu
perlu punya “destination”, “goal”, “target” yang dicanangkan DAN
menikmati perjalanan pekerjaannya. Journey dan Destination sama2
pentingnya. Tetapi ada orang yang terlalu mementingkan “destination” dan
menganggap segala hal hanyalah sebuat alat untuk mencapai tujuan itu.
Kesengsaraan apapun sanggup asal akan mencapai “tujuan” yang akan
membahagiakan itu. Dan sangat sering setelah mencapai tujuanpun, yang
diterima hanya kekecewaan saja.
Bila di ekstrimkan, ada
“Journey” – person, orang yang mementingkan perjalanan. Dan ada
“Destination” – person, orang yang manganggap tujuan adalah segalanya.
Keduanya secara berlebihan tidak lah baik, tetapi orang2 yang
mementingkan perjalanan kehidupannyalah yang akan lebih dapat menikmati
hidup ini, baik dengan segala kesuksesan ataupun segala kepahitan
kegagalannya.
Tujuan adalah sebuah arahan kemana kita akan
pergi, tetapi fokuskan tindakan dan kehidupan anda pada perjalanan
pekerjaan dan kehidupan. Sikap bersyarat “If….. then……”, seperti: “Kalau
saya punya rumah sendiri dan mobil pribadi maka saya akan bahagia.”
Membuat kita memutus antara bahagia dan tidak hanya dengan syarat punya
rumah dan mobil. Pada kenyataannya sikap ini akan membuat kita nanti
tidak puas lagi, dan saat punya mobil dan rumah akan membuat aturan
baru: Kalau saya menjadi manager dan bisa keluar negeri tiap tahun baru
saya akan bahagia. Dan seterusnya.
Bayangkan; kapan terakhir
anda merasa bahagia atau terpesona dengan kehidupan ini? Mungkin saat
berkumpul bersama seluruh keluarga besar, mungkin ketika berada di Tanah
Lot dan melihat alam yang indah dengan adanya pelangi senja, mungkin
ketika di laut luas menghirup udara segar dan suara ombak yang
mendamaikan jiwa. Disaat kita bahagia dan bermain dan menikmati
keindahan hidup, tidak pernah kita pikirkan “syarat” bahagia, ataupun
“tujuan” kehidupan. Sense of Awe is magic and heaven on earth: Perasaan
terpesona adalah kejaiban dan kebahagiaan kita, tanpa syarat, tanpa
tujuan.
Lakukan perjalanan kehidupan dengan sebaik yang anda
bisa, tujuan hanya arah, dan kalau kita telah melakukan yang terbaik,
sering hasil tujuan akan tercapai dengan sendirinya. Profit bukan
tujuan, hanya sebuah hasil atas perjalanan kerja yang kita lakukan
dengan sebaik baiknya. Kecintaan akan perjalanan, melakukan yang terbaik
dengan passion, beradaptasi dan maju lagi, dan mencintai setiap hari
yang kita lalui dengan penuh semangat, akan membuat kita menjadi yang
terbaik dengan sendirinya. Salam sukses untuk perjalanan anda
Selasa, 24 Juli 2012
The Important Things
Seorang profesor filsafat berdiri di depan kelas dengan beberapa item di atas meja di depannya. Saat kelas dimulai, tanpa kata ia mengambil sebuah toples mayones sangat besar dan kosong dan mulai mengisinya dengan batu, sekitar 2 inci diameter.
Dia kemudian bertanya kepada siswa apakah toples itu sudah penuh. Mereka sepakat bahwa itu.
Jadi profesor kemudian mengambil sebuah kotak dari kerikil dan menuangkan isinya ke dalam botol itu. Dia menggelengkan tabung ringan. Kerikil, tentu saja, digulung menjadi daerah terbuka antara bebatuan.
Dia kemudian meminta siswa lagi apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju itu.
Sang profesor mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam botol itu. Tentu saja, pasir mengisi segala sesuatu yang lain.
Dia kemudian bertanya sekali lagi apakah toples itu sudah penuh. Para siswa menjawab dengan suara bulat "Ya."
"Sekarang," kata profesor, "Saya ingin Anda untuk mengenali bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. Batuan adalah hal-hal penting - keluarga Anda, pasangan Anda, kesehatan Anda, anak Anda - hal-hal yang jika segala sesuatu yang lain telah hilang dan hanya mereka tetap, hidup Anda akan tetap penuh.
Kerikil adalah hal-hal lain yang peduli - seperti pekerjaan Anda, rumah Anda, mobil Anda.
Pasir adalah segala sesuatu yang lain. Hal-hal kecil. "
"Jika Anda meletakkan pasir ke dalam botol yang pertama," lanjutnya "tidak ada ruang untuk kerikil atau batu. Yang sama berlaku untuk hidup Anda.
Jika Anda menghabiskan semua waktu dan energi Anda pada hal-hal kecil, Anda tidak akan pernah memiliki ruang untuk hal-hal yang penting bagi Anda. Perhatikan hal-hal yang penting bagi kebahagiaan Anda. Bermain dengan anak-anak Anda. Ambil pasangan Anda berdansa. Akan selalu ada waktu untuk pergi bekerja, membersihkan rumah, memberikan jamuan makan malam dan memperbaiki pembuangan.
Jaga batu pertama - hal yang terlalu penting. Tetapkan prioritas Anda. Sisanya hanya pasir
Dia kemudian bertanya kepada siswa apakah toples itu sudah penuh. Mereka sepakat bahwa itu.
Jadi profesor kemudian mengambil sebuah kotak dari kerikil dan menuangkan isinya ke dalam botol itu. Dia menggelengkan tabung ringan. Kerikil, tentu saja, digulung menjadi daerah terbuka antara bebatuan.
Dia kemudian meminta siswa lagi apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju itu.
Sang profesor mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam botol itu. Tentu saja, pasir mengisi segala sesuatu yang lain.
Dia kemudian bertanya sekali lagi apakah toples itu sudah penuh. Para siswa menjawab dengan suara bulat "Ya."
"Sekarang," kata profesor, "Saya ingin Anda untuk mengenali bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. Batuan adalah hal-hal penting - keluarga Anda, pasangan Anda, kesehatan Anda, anak Anda - hal-hal yang jika segala sesuatu yang lain telah hilang dan hanya mereka tetap, hidup Anda akan tetap penuh.
Kerikil adalah hal-hal lain yang peduli - seperti pekerjaan Anda, rumah Anda, mobil Anda.
Pasir adalah segala sesuatu yang lain. Hal-hal kecil. "
"Jika Anda meletakkan pasir ke dalam botol yang pertama," lanjutnya "tidak ada ruang untuk kerikil atau batu. Yang sama berlaku untuk hidup Anda.
Jika Anda menghabiskan semua waktu dan energi Anda pada hal-hal kecil, Anda tidak akan pernah memiliki ruang untuk hal-hal yang penting bagi Anda. Perhatikan hal-hal yang penting bagi kebahagiaan Anda. Bermain dengan anak-anak Anda. Ambil pasangan Anda berdansa. Akan selalu ada waktu untuk pergi bekerja, membersihkan rumah, memberikan jamuan makan malam dan memperbaiki pembuangan.
Jaga batu pertama - hal yang terlalu penting. Tetapkan prioritas Anda. Sisanya hanya pasir
Langganan:
Postingan (Atom)