Selasa, 06 November 2012

Inspirasi Hidup

Inspirasi Hidup bisa didapat dari siap saja,keadaan apapun yang kita alami. Pada kesempatan ini saya ingin share tentang who is my role model now or siapa sih tokoh yang menginspirasi saya.




Siapakah dia?Pasti temen2 sudah pada kenal, Steve Jobs

Mengenang Setahun Steve Jobs.
Beliau adalah seseorang yang hebat, dan saya kagumi,dikarenakan beliau dapat membangun sebuah brand yaitu apple,dan brand itu sangatlah melekat di telinga masyarakat.Di era Gadget yg gila-gilan ini, Semua orang pasti mengenal Apple. Apple adalah  perusahaan US,dimana  pada tahun 1990-an hampir bangkrut,dan kalah besar dengan pesaingnya microsoft, sekarang dikenal dengan MAC vs WINDOWS.

Well, cukup membahas persaingan kedua produk itu,back to steve jobs,hehehe....

He makes innovation,absolutely....Iphone dengan simple dan ekslusifitasnya menjadi trendmark gadget lainnya,Ipad dengan konsep tabletnya, Ipod dengan keunikannya,dari semua produk itu,bisa disinkronisasi dengan itunes,icloud,etc.Crazy idea to make them real, but he can.

Seorang pemberani dan pengambil risiko  dengan ide gila dan itulah kata-kata saya menggambarkan steve jobs.

 
I like this quote from him
"My job is to not be easy on people. My job is to make them better"



Jumat, 02 November 2012

True Love !!!

Husband comes home drunk and breaks some crockery, vomits and falls down on the floor…
Wife pulls him up and cleans everything. Next day when he gets up he expects her to be really angry with him….
He prays that they should not have a fight..
He finds a note near the table…
“Honey..your favourite breakfast is
ready on the table, i had to leave early to buy grocery…
i’ll come running back to you, my love.
I love you. …”
He gets surprised and asks his son.., ‘what happened last night..?’
Son told:” when mom pulled you to bed and tried removing your boots and shirt. You were dead drunk and you said: Hey Lady ! Leave Me Alone…I am Married !!!” Always stay loyal to those who love you, is the least you can do for them!




Jumat, 26 Oktober 2012

A Date with Another Woman

After 21 years of marriage, my wife wanted me to take another woman out to dinner and a movie. She said, “I love you, but I know this other woman loves you and would love to spend some time with you.”
The other woman that my wife wanted me to visit was my MOTHER, who has been a widow for 19 years, but the demands of my work and my three children had made it possible to visit her only occasionally. That night I called to invite her to go out for dinner and a movie. “What’s wrong, are you well?” she asked.
My mother is the type of woman who suspects that a late night call or a surprise invitation is a sign of bad news. “I thought that it would be pleasant to spend some time with you,” I responded. “Just the two of us.” She thought about it for a moment, and then said, “I would like that very much.”
That Friday after work, as I drove over to pick her up I was a bit nervous. When I arrived at her house, I noticed that she, too, seemed to be nervous about our date. She waited in the door with her coat on. She had curled her hair and was wearing the dress that she had worn to celebrate her last wedding anniversary. She smiled from a face that was as radiant as an angel’s. “I told my friends that I was going to go out with my son, and they were impressed, “she said, as she got into the car. “They can’t wait to hear about our meeting.”
We went to a restaurant that, although not elegant, was very nice and cozy. My mother took my arm as if she were the First Lady. After we sat down, I had to read the menu. Her eyes could only read large print. Half way through the entries, I lifted my eyes and saw Mom sitting there staring at me. A nostalgic smile was on her lips. “It was I who used to have to read the menu when you were small,” she said. “Then it’s time that you relax and let me return the favor,” I responded. During the dinner, we had an agreeable conversation – nothing extraordinary but catching up on recent events of each other’s life. We talked so much that we missed the movie. As we arrived at her house later, she said, “I’ll go out with you again, but only if you let me invite you.” I agreed.
“How was your dinner date?” asked my wife when I got home. “Very nice. Much more so than I could have imagined,” I answered.
A few days later, my mother died of a massive heart attack. It happened so suddenly that I didn’t have a chance to do anything for her. Some time later, I received an envelope with a copy of a restaurant receipt from the same place mother and I had dined. An attached note said: “I paid this bill in advance. I wasn’t sure that I could be there; but nevertheless, I paid for two plates – one for you and the other for your wife. You will never know what that night meant for me. I love you, son.”
At that moment, I understood the importance of saying in time: “I LOVE YOU” and to give our loved ones the time that they deserve. Nothing in life is more important than your family. Give them the time they deserve, because these things cannot be put off till “some other time.”

source : unknown

Selasa, 23 Oktober 2012

The Value of Time

"Waktu tidak dapat diputar kembali, pergunakanlah waktu itu sebaik-baiknya" kata orang bijak

Pernyataaan yang masuk akal dan sangat relevan dalam kehidupan manusia. The most frequently question, berapa sih harga waktu itu kalo bisa dibeli?"saya mau kembali ke masa muda saya"kata Pria yang sudah lanjut usia yang mempunyai banyak harta,dimana dalam masa mudanya dia terlalu sibuk mengumpulkan harta,bekerja tidak mengenal hari dan pada saat hari tua, anak-anaknya sibuk dengan urusan bisnis mereka masing-masing, sedangkan istrinya sudah meninggal dikarenakan ketidakpekaan dari suaminya terhadap penyakit yang diderita istrinya,dan pada saat hari tuanya, Pria itu tinggal di panti jompo, bukan karena dia miskin tetapi karena pria itu butuh teman untuk bisa sekedar ngobrol,mengisi masa tuanya dengan  berharap mengurangi penyesalan dan mengisi kehampaan yang ada di dalam hatinya .

 "saya mau orangtua saya menemani saya bermain"kata anak kecil yang tinggal dalam keluarga kaya,apapun yang anak kecil itu mau pasti dipenuhi oleh ayahnya,tetapi hanya satu yang tidak bisa dipenuhi oleh ayahnya yaitu waktu sang ayah untuk bermain dengan anaknya tersebut,

Pertanyaan yg non sense tetapi jika waktu bisa dibeli, saya pikir akan menjadi best selling. Fujiko F. Fujio, pengarang doraemon, memasukkan mesin waktu sebagai ciri khas dari komiknya tersebut.


waktu tidak bisa diputar
waktu tidak dapat kembali
waktu tidak dapat dipercepat, tidak dapat diperlambat
kita bisa menunggu waktu,tetapi waktu tidak bisa menunggu kita
Waktu adalah sesuatu yang paling berharga di dunia ini,karena semuanya membutuhkan waktu
Pergunakanlah waktumu dengan bijak



Jumat, 27 Juli 2012

Kesempurnaan

Kahlil Gibran bertanya pada gurunya

Gibran : Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?

Guru : Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu & jangan pernah kembali ke belakang.

Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Gibran kembali dengan tangan hampa.

Lalu guru bertanya: Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga 1 pun?

Gibran : Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi!

Dengan tersenyum guru berkata:

"Ya, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah KEIKHLASAN hati kita untuk MENERIMA KEKURANGAN.

Marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan hari ini adalah yg terbaik menurut Tuhan dan jangan pernah ragu, karena kesadaran itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini

Sumber: unknown

Rabu, 25 Juli 2012

Perjalanan dan Tujuan

Perjalanan dan Tujuan


Ada seorang atlit renang pemurung, yang begitu kuat keinginannya untuk menjadi juara Nasional, sehingga berlatih hebat seumur hidupnya. Dia tahu menjadi juara itulah satu2nya kebahagiaan hidupnya, kesengsaraan apapun akan dia telan demi kejuaraan itu. Pada saat paling ditunggunya dan ia menjadi juara nasional, betapa bangga, bahagia, dan senang hatinya. Tapi hanya dalam seminggu, sudah hilang kebahagiaan itu, dan kembali dia jadi pemurung kembali.

Ketika SD kita ingin jadi SMP, ketika SMP ingin jadi SMA, Ketika SMA ingin cepat2 jadi mahasiswa. Ketika mahasiswa ingin cepat dapat kerja. Ketika kerja kita ingin cepat berumah tangga... Pengejaran “tujuan” kehidupan yang tak akan pernah habis. Dan setiap mencapai sesuatu sering kita juga hanya sempat berbahagia sejenak saja, dan akan mengejar sesuatu yang baru lagi.

Beda bermain dengan bekerja adalah, saat bermain kita menikmati dan menjalani apa yang kita lakukan tanpa “perduli” akhir dari perjalanan itu. Seorang pemain golf hanya mendapat nilai, seorang pendaki gunung, bahkan pulang kelelahan, seorang penyelam hanya pulang dengan kenangan indah, bernyanyi karaoke tidak untuk dapat trophy, nonton bioskop bukan untuk mendapatkan uang. Tidak ada “tujuan”, atau “destination”. Dan kita bisa belajar banyak bagaimana kita bisa menikmati “perjalanan” dalam kerja dan kehidupan kita dari bermain.

Setiap manusia selalu perlu punya “destination”, “goal”, “target” yang dicanangkan DAN menikmati perjalanan pekerjaannya. Journey dan Destination sama2 pentingnya. Tetapi ada orang yang terlalu mementingkan “destination” dan menganggap segala hal hanyalah sebuat alat untuk mencapai tujuan itu. Kesengsaraan apapun sanggup asal akan mencapai “tujuan” yang akan membahagiakan itu. Dan sangat sering setelah mencapai tujuanpun, yang diterima hanya kekecewaan saja.

Bila di ekstrimkan, ada “Journey” – person, orang yang mementingkan perjalanan. Dan ada “Destination” – person, orang yang manganggap tujuan adalah segalanya. Keduanya secara berlebihan tidak lah baik, tetapi orang2 yang mementingkan perjalanan kehidupannyalah yang akan lebih dapat menikmati hidup ini, baik dengan segala kesuksesan ataupun segala kepahitan kegagalannya.

Tujuan adalah sebuah arahan kemana kita akan pergi, tetapi fokuskan tindakan dan kehidupan anda pada perjalanan pekerjaan dan kehidupan. Sikap bersyarat “If….. then……”, seperti: “Kalau saya punya rumah sendiri dan mobil pribadi maka saya akan bahagia.” Membuat kita memutus antara bahagia dan tidak hanya dengan syarat punya rumah dan mobil. Pada kenyataannya sikap ini akan membuat kita nanti tidak puas lagi, dan saat punya mobil dan rumah akan membuat aturan baru: Kalau saya menjadi manager dan bisa keluar negeri tiap tahun baru saya akan bahagia. Dan seterusnya.

Bayangkan; kapan terakhir anda merasa bahagia atau terpesona dengan kehidupan ini? Mungkin saat berkumpul bersama seluruh keluarga besar, mungkin ketika berada di Tanah Lot dan melihat alam yang indah dengan adanya pelangi senja, mungkin ketika di laut luas menghirup udara segar dan suara ombak yang mendamaikan jiwa. Disaat kita bahagia dan bermain dan menikmati keindahan hidup, tidak pernah kita pikirkan “syarat” bahagia, ataupun “tujuan” kehidupan. Sense of Awe is magic and heaven on earth: Perasaan terpesona adalah kejaiban dan kebahagiaan kita, tanpa syarat, tanpa tujuan.

Lakukan perjalanan kehidupan dengan sebaik yang anda bisa, tujuan hanya arah, dan kalau kita telah melakukan yang terbaik, sering hasil tujuan akan tercapai dengan sendirinya. Profit bukan tujuan, hanya sebuah hasil atas perjalanan kerja yang kita lakukan dengan sebaik baiknya. Kecintaan akan perjalanan, melakukan yang terbaik dengan passion, beradaptasi dan maju lagi, dan mencintai setiap hari yang kita lalui dengan penuh semangat, akan membuat kita menjadi yang terbaik dengan sendirinya. Salam sukses untuk perjalanan anda

Selasa, 24 Juli 2012

The Important Things

Seorang profesor filsafat berdiri di depan kelas dengan beberapa item di atas meja di depannya. Saat kelas dimulai, tanpa kata ia mengambil sebuah toples mayones sangat besar dan kosong dan mulai mengisinya dengan batu, sekitar 2 inci diameter.

Dia kemudian bertanya kepada siswa apakah toples itu sudah penuh. Mereka sepakat bahwa itu.

Jadi profesor kemudian mengambil sebuah kotak dari kerikil dan menuangkan isinya ke dalam botol itu. Dia menggelengkan tabung ringan. Kerikil, tentu saja, digulung menjadi daerah terbuka antara bebatuan.

Dia kemudian meminta siswa lagi apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju itu.

Sang profesor mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam botol itu. Tentu saja, pasir mengisi segala sesuatu yang lain.
Dia kemudian bertanya sekali lagi apakah toples itu sudah penuh. Para siswa menjawab dengan suara bulat "Ya."

"Sekarang," kata profesor, "Saya ingin Anda untuk mengenali bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. Batuan adalah hal-hal penting - keluarga Anda, pasangan Anda, kesehatan Anda, anak Anda - hal-hal yang jika segala sesuatu yang lain telah hilang dan hanya mereka tetap, hidup Anda akan tetap penuh.

Kerikil adalah hal-hal lain yang peduli - seperti pekerjaan Anda, rumah Anda, mobil Anda.

Pasir adalah segala sesuatu yang lain. Hal-hal kecil. "

"Jika Anda meletakkan pasir ke dalam botol yang pertama," lanjutnya "tidak ada ruang untuk kerikil atau batu. Yang sama berlaku untuk hidup Anda.

Jika Anda menghabiskan semua waktu dan energi Anda pada hal-hal kecil, Anda tidak akan pernah memiliki ruang untuk hal-hal yang penting bagi Anda. Perhatikan hal-hal yang penting bagi kebahagiaan Anda. Bermain dengan anak-anak Anda. Ambil pasangan Anda berdansa. Akan selalu ada waktu untuk pergi bekerja, membersihkan rumah, memberikan jamuan makan malam dan memperbaiki pembuangan.

Jaga batu pertama - hal yang terlalu penting. Tetapkan prioritas Anda. Sisanya hanya pasir